Kamis, 29 Januari 2015

GEREJA YANG SEMPURNA

Gerejaku yang paling sempurna, itulah perkataan yang sering kita dengar. Menurut majalah "Der Weg" dari Jerman, saat ini di Jerman ada sekitar 394 macam aliran agama di bawah naungan bendera agama Kristen. Pada masa Rasul Paulus hanya ada dua, yaitu untuk orang Yahudi dan non-Yahudi. Jadi, bagi mereka mudah untuk memilih. Tetapi bagi orang awam saat ini, sukar untuk memilih dan mengetahui aliran atau gereja mana yang sempurna.

Banyak gereja yang menawarkan, bahkan mengiklankan, bahwa gereja merekalah yang paling sempurna.
Apakah kita tertarik pada gereja itu karena berlokasi di hotel berbintang yang nyaman, full AC dengan sound system yang serba canggih?
Apakah kita tertarik karena paduan suaranya yang diiringi band lengkap?
Atau, karena pendetanya orang beken?
Ataukah karena di gereja tersebut banyak VIP dan artis?
Ataukah karena di sana banyak kawan yang kita kenal?
Bahkan, ada gereja yang memberikan atraksi tarian dan lawak rohani.
Anda bisa memilih hari Minggu ini mau menyanyi sepuasnya atau mau tertawa sepuasnya. Atau, ingin menangis sepuasnya.
Kalau kita menonton acara kerohanian di TV, terutama di Amerika, mereka memberikan pertunjukan yang sedemikian memikat sehingga tak kalah dengan show lainnya.

Saat ini banyak orang menganggap gereja sebagai tempat hiburan yang murah,
karena tidak dipungut bayaran.
Gedungnya nyaman, full AC,
ada band, paduan suaranya merdu,
seragamnya pun lengkap dan bagus.
Ada aktris atau aktor yang akan memberikan kesaksian,
pendetanya pun pandai berkhotbah diiringi humor yang lucu-lucu.
Puji-pujian yang dinyanyikan pun dari lagu-lagu yang populer.
Last but not least, setelah kebaktian selalu disediakan minuman dan makanan kecil. Apakah ini bukan full service yang sangat memuaskan?
Bahkan kalau tak punya uang, kita bisa mendapatkan sumbangan walaupun hanya berupa supermie.

Kita sering mendengar keluhan pendetanya tidak pandai berkhotbah atau tema yang dibawakannya tidak menarik.
Atau, khotbahnya terlalu panjang, sehingga kita jadi ngantuk.
Lagu-lagunya pun membosankan.
Lalu, apa sebenarnya tujuan kita ke gereja?
Apakah kita ingin "memusatkan pikiran dan hati untuk Tuhan" atau
"memusatkan pikiran dan perhatian untuk menghibur diri kita sendiri"?
Kalau tujuannya untuk menghibur diri sendiri alias "kepuasan daging",
tentu kriteria untuk memilih gereja yang sempurna berbeda dengan kriteria untuk memilih kepuasan rohani.

Tujuan utama kita ke gereja bukanlah untuk memenuhi selera kita atau memenuhi kriteria standar jasmani atau kedagingan kita. Kita ke gereja untuk menyembah Tuhan. "Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita" (Mazmur 95:6).

Demikian pula dengan persaingan antargereja maupun antarsesama umat kristiani.

Kita saling menyudutkan. Kita merasa aliran dan gereja kitalah yang terbaik, yang "The Best"!
Ibrani 12:22 menyatakan, "Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Tuhan yang hidup,Yahshua Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah." Ayat ini jelas mengungkapkan bahwa setiap orang kristiani sudah menjadi warga negara surga, karena di situ tercantum "sudah datang". Bukan "akan datang". Kita menyembah Tuhan  yang sama, menerima Tuhan Yahshua  sebagai Juruselamat, dan mengakui bahwa Tuhan Yahshua telah bangkit dari kematian untuk menyelamatkan kita.

Dengan hak dan wewenang apakah kita boleh saling menyudutkan dan menghakimi orang yang telah diterima oleh Tuhan sebagai warga-Nya?
Siapakah yang berhak dan boleh memberikan kriteria maupun persyaratan bagaimana bisa diterima sebagai warga surga?
Hanya Tuhan yang bisa dan boleh menentukannya!

Hampir semua gereja yakin bahwa alirannyalah yang paling benar dan paling sesuai dengan yang Kitab Suci.
Bagaimana orang awam yang tak pemah sekolah teologi bisa membedakan, berdebat, dan berdiskusi untuk "melawan" pendeta yang telah mendapatkan pendidikan bertahun-tahun, bahkan mendapatkan gelar doktor.
Apalagi
kalau pendetanya pandai meyakinkan dan pandai bicara. Kita bisa diperlakukan seperti kambing atau kerbau yang dibawa ke mana saja nurut, wong ora mudeng!

Semua umat kristiani membaca Alkitab yang  sama, memuji Tuhan yang sama, menyembah dan berlutut di hadapan Tuhan yang sama, tetapi aneh bin nyata gerejanya berlainan! Apakah ini tidak termasuk hal yang harus kita renungkan bersama?

Kita semua digerakkan oleh Roh yang sama. Menurut 1 Korintus 12:4 ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. Karena itu, kita adalah satu tubuh sebagaimana tercantum dalam 1 Korintus 12:12,13: "Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula MESIAS . Sebab dlam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh."

Kita tidak bisa dan tidak boleh saling menyudutkan. Apakah mata kita lebih baik dan lebih bagus dari tangan kita? "Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: 'Aku tidak membutuhkan engkau.' Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: 'Aku tidak membutuhkan engkau'" (1 Korintus 12:21).

Dengan demikian tubuh tidak terbagi-bagi. Masing-masing anggota saling memperhatikan. Kalau satu anggota menderita, semua anggota lainnya menderita juga. Kalau satu anggota dipuji, semua anggota lainnya turut bergembira. Kita semua adalah tubuh MESIAS  dan diri kita masing-masing juga adalah anggota dari tubuh itu (Baca: 1 Korintus 12:25-27).

Efesus 4:3-6 menyatakan, "Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Tuhan  dan Bapa dari semua, Tuhan yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua."


Jadi, bagaimana kita bisa mengetahui dan menemukan gereja yang sempurna?
Di dunia ini tidak ada gereja yang sempurna.
Gereja yang tercantum di dalam Alkitab dibangun dan didirikan oleh jemaat yang tidak sempurna, oleh orang-orang berdosa. Mereka berkumpul menjadi satu, karena mereka saling membutuhkan agar bisa menjadi serupa dengan Tuhan kita yang sempurna. Sebagai perumpamaan, botol yang hanya diisi setengah, bisa didefinisikan sebagai botol setengah kosong dan yang lain bisa mendefinisikannya sebagai setengah penuh. Sebenarnya keduanya benar, hanya masalah interpretasi.

Di samping itu, seperti yang tercantum dalam Alkitab, setiap orang yang sudah bersatu dengan Mesias  itu "sempurna" di dalam Tuhan.

"Mesias  itulah yang kami beritakan kepada setiap orang. Kami mengingatkan dan mengajar mereka semuanya dengan segala kebijaksanaan. Tujuan kami ialah supaya setiap orang dapat dibawa kepada Allah, sebagai orang yang dewasa dalam hal-hal rohani, karena sudah bersatu dengan Mesias  (Kolose 1:28).

Jadi, janganlah mencari gereja yang sempurna, sebab semua gereja didirikan untuk orang yang tidak sempurna. Untuk orang yang berdosa, orang yang pelupa, orang yang punya banyak masalah. Untuk para napi, untuk para pecandu alkohol maupun obat bius. Bahkan, untuk orang yang sudah dianggap sampah masyarakat. "Yahshua mendengarnya dan berkata kepada mereka : 'Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa:" (Markus 2:17).

Daripada mencari gereja yang sempurna, lebih baik kita renungkan: Apa sebenarnya yang menjadi motivasi saya ke gereja? Apa yang bisa saya lakukan untuk mempersiapkan hati menyembah Tuhan? Bagaimana saya bisa memusatkan pikiran untuk Tuhan?

Perlu kita ketahui bahwa yang mempersatukan semua gereja di dunia ini adalah "paku" Tuhan di kayu salib.

Don't reject anyone whom God has accepted
Since God receive repentant souls

Who've trusted in His Son,
We too must love and welcome them Because in CHRIST we're one.

Although we of ten feel the urge To prove a point to others,
We must respect divergent views Expressed by Christian brothers.

Our union with CHRIST in the basis for unity with one another.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar