Endorsement "Pelangi di Balik Badai"
Endorsement “Pelangi di Balik Badai”
“Sebagai
pria yang lahir di dusun Mersam, Jambi, saya turut bersyukur dengan
tampilnya sebuah karya tulis berjudul “Pelangi di Balik Badai” oleh
Pendeta Nicodemus Chen. Beliau ini adalah salah seorang warga kota Jambi
yang berupaya untuk memberi kontribusi secara rohani bagi umat
Kristiani di Indonesia, khususnya di kota Jambi. Selamat kepada Pendeta
Nicodemus Chen, dan semoga sukses selalu.”
– Marzuki
Usman.
Menteri Pariwisata Seni dan Budaya (Kabinet Reformasi
Pembangunan).
Menteri Kehutanan (Kabinet Persatuan Nasional).
“Dalam situasi politik dan ekonomi yang terus mengalami perubahan
di era globalisasi sekarang ini, moralitas manusia juga dapat mengalami
degradasi khususnya di masa sulit seperti hadirnya badai di tengah
kehidupan. Buku “Pelangi di Balik Badai” adalah kontribusi dari Pendeta
Nicodemus Chen bagi umat Kristiani dalam memberikan perspektif rohani
untuk menyikapi masa sulit tersebut, sehingga diharapkan dapat turut
berpartisipasi dalam menjaga stabilitas bangsa dan memelihara integrasi
NKRI yang seutuhnya.”
– Prof. DR. dr. H. Hadiman S.H. Sp. Ko, MM, Msi
Jendral Polisi
“Buku yang sangat memberkati…! “Pelangi di Balik Badai” berpesan
agar kita setia sampai akhir, karena kasih Allah tetap sama, dahulu,
sekarang, dan sampai selama-lamanya. Meskipun BADAI menghadang, ingatlah
bahwa ada PELANGI di balik sana.”
– Prof. DR. Dra. Farida Sinaga, MM, Msi.
Pejabat Senior IPDN.
Wakil Rektor Universitas Dharma Agung.
“Melalui buku “Pelangi di Balik Badai” ini, Ps. Nicodemus Chen
menguatkan kita semua, karena justru dalam Badai, ada Pelangi yang indah
yang Tuhan sediakan. A worth reading book…!” – Grace Gabriella Binowo.
Runner Up 3 Puteri Indonesia 2010. DKI Jakarta.
“Pada saat saya mendengar judul buku “Pelangi di Balik Badai”
ini, saya teringat akan sebuah lagu yang biasa saya nyanyikan dulu,
bersama keluarga, pada saat kami mengadakan doa pagi bersama. Lagu itu
berjudul “Pelangi Kasih”. Bait awal lagu tersebut kira-kira seperti ini…
[Jalan hidup tak selalu tanpa kabut yang pekat, namun kasih Tuhan
nyata pada waktu yang tepat. Mungkin, langit tak terlihat oleh awan yang
tebal. Namun, di atasnya lah membusur pelangi yang kekal.]
Kiranya melalui buku yang bersumber dari Alkitab ini bisa
menginspirasi setiap orang yang membacanya, dan percaya bahwa Tuhan
Yesus akan memimpin kita semua dalam setiap langkah kehidupan kita.”– David Jacobs.
Peraih Dua Medali Emas di Protour Paratable Tennis Liknano Open di Italy. DKI Jakarta
“Sungguh tidaklah mudah untuk mengungkapkan indahnya badai hidup dalam kehidupan kita sebagai umat percaya, jika orang itu tidak mengalami pewahyuan dari Tuhan, atau “encounter with Jesus” saat dia diizinkan Tuhan untuk mengalami badai hidup. Kemampuan anak rohani saya, Ps. Nicodemus Chen, dalam menuangkan pewahyuannya yang dia terima dari Tuhan dalam buku ini adalah sebagai suatu pembelajaran ilahi yang bagus bagi kita semua untuk menimbanya, yaitu ketika ia berusaha merespon hati yang tepat saat badai itu dizinkan Tuhan datang menerpanya tanpa permisi. Ya, penderitaan di masa sukar yang telah anak rohaniku alami ini telah membuahkan sebuah pengenalan akan Tuhan, yang olehnya kita semua bisa belajar melalui buku ini. Saat sedang dalam badai, kita serasa diizinkan mengalami “pikul-salib” yang berat, dan itu dapat mendorong kita untuk berkata dan berdoa agar Tuhan memberikan bahu yang kuat untuk memikul salib itu, dan bukan sebaliknya, memaksa Dia untuk segera mengangkat salib itu dari hidup kita. Itulah Kristen yang dewasa sebagai kerinduan Tuhan atas kita. Bertumbuhlah dan berbuahlah dalam tantangan hidup sambil meyakini bahwa selalu ada Pelangi di Balik Badai.”
– Ps. DR. Samuel Irwan Santoso M.Pdk, MTh.
Gembala GBI Keluarga Imamat Rajani. Bontang-Kaltim.
“Many christians think that blessing is a kind of accomplishing his/her wishes, or children well-bing or earning a lot of money. However the true blessing is not for me to fill what I need in Christ but for God to work for making me grow and change in my life spiritually.
Through this book, “Pelangi di balik badai”, I think again about the words such as distress, difficulty, affliction, and challenge and I believe that God is good all the time and He is our sovereign. I really appreciate the writer, Nicodemus, that I have a deeper insight through this book. I trust that this book will be the most benefical in your spiritual life.”
– Rev. Daniel Kim.
WEC Missionary. South Korea.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar