Pagi ini Kim bersama
sahabatnya Joy akan pergi ke gereja.
Mereka adalah sahabat karib sejak 7 tahun
lalu. Namun, baru beberapa hari lalu Kim sempat kecewa dengan sahabatnya
Joy.
Kim saat itu meminta bantuan kepada Joy untuk menjemputnya sehabis
pulang
kantor dan Joy pun mengiyakannya. Namun, ketika jam pulang kantor, joy
diminta
bosnya untuk lembur untuk rapat besok. Joy pun menghubungi Kim untuk
memberitahukan bahwa ia tidak bisa menjemputnya. Akhirnya Kim harus
pulang sendiri dengan kondisi hati yang kecewa.
Kim
sempat berpikir,
mengapa Joy baru memberitahunya saat jam
pulang kantor dan mengapa Joy harus menerima pekerjaan tambahan, padahal
Joy sudah berjanji pada dirinya. Selama perjalanan ke gereja Kim dan
Joy tidak bertegur sapa. Sesampainya di gereja, mereka duduk dan
mendengarkan kotbah pendeta.
“Kiranya setiap anak-anak Tuhan bisa saling mengasihi dan mengampuni. Kuncinya hanya satu yaitu saling menerima
dan tidak menyalahkan. Saya akan mengibaratkan sebuah penghapus yang tidak
pernah menyalahkan pensil. Ketika pensil menulis di atas kertas dan apa yang
ditulisnya salah, tentunya pensil membutuhkan penghapus. Berulang kali pensil
melakukan kesalahan, berulang kali pula pensil membutuhkan penghapus. Namun,
penghapus tak pernah menyalahkan pensil. Penghapus tahu bahwa tugasnya adalah
untuk menghapus setiap kesalahan yang dilakukan pensil. Sama seperti kita
manusia, kita diciptakan untuk saling mengasihi,
meskipun berulang kali teman,
sahabat dan keluarga kita melakukan kesalahan, tugas kita adalah untuk
mengampuni dan saling mengingatkan dalam kasih”, kata pendeta kepada
jemaat dalam kotbahnya.
Kim
dan Joy yang saat itu mendengarkan kotbah langsung menoleh satu sama
lain dan saling memaafkan. Mereka menyadari bahwa tidak boleh saling
menyalahkan satu sama lain.
Kisah pensil dan
penghapus bisa menjadi inspirasi bagi Kim dan Joy. Bagaimana dengan Anda?
Apakah kisah ini bisa menyentuh hati Anda? Mungkin saat ini Anda mengalami
kondisi yang sama dengan Kim dan Joy. Anda bisa melakukan hal yang sama seperti
apa yang mereka lakukan. Percayalah dengan saling mengasihi dan menerima satu
sama lain, Anda bisa membangun hubungan yang baik dengan sesama. Semoga bermanfaat.
Sumber : jawaban.com/by tiur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar