Selain 5 Hal Penting Untuk Memperoleh Kanaan Kita, melalui hamba-Nya,
Tuhan sekali lagi memperjelas dan memperdalam maksud-Nya dengan
menjabarkan langkah demi langkah supaya apa yang sudah ditakdirkan-Nya
bagi kita tergenapi dengan sempurna:
1. Mengenali dengan seutuhnya destiny kita masing-masing.
Siapa kita, termasuk impian kita di hadapan-Nya, untuk apa kita ada di
dunia ini, apa kehendak-Nya dalam hidup kita dan bagaimana menggenapi
kehendak-Nya tersebut hingga Garis Akhir merupakan hal-hal yang sama
sekali tidak bisa ditawar supaya kita didapati berkenan hingga pada
akhirnya. Dibutuhkan proses yang panjang, dan dalam untuk akhirnya kita
yakin bahwa itulah keinginan-Nya juga.
Banyak orang percaya yang ragu bahkan takut dengan keinginannya sendiri
karena takut terjebak dengan perkara kedagingan sehingga akhirnya tidak
bisa total dalam memperjuangkan destiny-nya tersebut. Padahal
Yakub dengan segala kelicikannya tetap dihargai bahkan dikasihi Tuhan,
karena Yakub begitu menghargai sebuah hak kesulungan sebagai milik
pusakanya yang dari Tuhan. Ambisi Yakub itu ambisi kudus sekalipun
cara-caranya begitu mengerikan dan bukan berarti Tuhan menghalalkan
kelicikannya.
Jika itu tidak cukup, maka ketahuilah bahwa Tuhan sering kali
menyamarkan keinginan-Nya "atas nama" keinginan kita. Timbulnya
keinginan di hati Musa untuk mengunjungi saudara-saudaranya (Kisah Para
Rasul 7:23) BUKAN timbul dari dalam hatinya sendiri, keinginan itu
justru datang dari luar hatinya, yakni dari Roh-Nya yang kudus.
"Now when he (Moses) was forty years old, it came into his heart to visit his brethren, the children of Israel." - Act 7:23
2. Tentukan dengan siapa kita mau belajar. Setelah kita meyakini panggilan dan destiny
kita, carilah dengan tuntunan Roh Kudus-Nya, orang-orang yang kita
yakini dapat menolong dan mendukung kita untuk mencapai puncak destiny
kita. Jika kita yakin destiny kita sebagai nabi-Nya, cari, doakan,
hadapkan serta pelajari nabi-nabi-Nya yang telah sukses. Begitu juga
sebagai pengusaha, penginjil, gembala, seniman, guru atau bahkan sebagai
rasul-Nya sekalipun. Mintalah divine connection dan hikmat-Nya untuk
kita bisa menikmati semua prosesnya itu.
Dan ketika kita telah menemukan para senior yang tepat untuk kita
belajar, perlakukan mereka dengan benar. Dibutuhkan hikmat dan karunia
khusus untuk bisa membaca dan memperoleh perkenanan para senior kita
supaya mereka dapat menjadi saluran berkat seperti yang kita harapkan.
Perhatikan cara Yakub memperlakukan Ishak, Yakub memahami kesukaan
ayahnya, dan bersama Ribka, ia menyajikan masakan daging yang paling
enak bagi Ishak. Begitu juga perempuan Sunem memperlakukan Elisa sebagai
abdi Elohim. Dan karena pelayanannya yang begitu excellent, maka Elisa berkenan memberkati perempuan Sunem tersebut hingga akhirnya memiliki seorang putera.
3. Miliki kuasa untuk memotret dengan kuat akan masa depan kita.
Jika kita yakin bahwa panggilan dan destiny kita sebagai seorang
pengusaha, maka kita harus mampu memproyeksikan diri kita sebagai
seorang pengusaha sukses. Dan seberapa tinggi kesuksesan yang hendak
dicapai, itu tergantung cara kita memproyeksikan hal itu dalam batin
kita. Minta Roh-Nya untuk bicara ke batin kita dan ajaklah jiwa kita
bicara dari waktu ke waktu sehingga ada cetakan yang begitu kuat akan
sebuah potret kesuksesan yang besar di dalam batin kita.
4. Kemampuan untuk berjalan selangkah demi selangkah dengan Tuhan. Biar bagaimanapun, perjalanan mencapai puncak destiny
merupakan perjalanan dua insan, yakni Tuhan dan diri kita
masing-masing. Maka sudah barang tentu kita wajib berjalan seirama
dengan setiap langkah-Nya. Yang paling tidak boleh dilakukan adalah
menyerahkan semua hal kepada-Nya sementara kita tidak melakukan apa-apa.
Ada bagian yang harus Ia lakukan dan selalu ada bagian yang harus kita
tuntaskan. Apa yang harus kita lakukan itu haruslah sesuai dengan
kehendak-Nya, BUKAN sesuai dengan kehendak kita.
Dengan keselarasan yang indah bersama dengan Tuhan, maka semua yang rohani yang dari pada-Nya akan match (cocok) dengan semua yang jasmani yang kita butuhkan untuk mencapai puncak destiny
kita. Dan percayalah bahwa pengutusan-Nya terhadap diri kita itu telah
melalui berbagai pertimbangan-Nya yang sempurna, jadi yakinlah bahwa
kita pasti sanggup menyelesaikannya sampai tuntas. Tuhan tidak mungkin
mengutus seseorang, jika Ia tidak yakin bahwa orang tersebut mampu
menyelesaikannya.
5. Semua yang Tuhan berikan adalah benih. Dan dalam anugerah-Nya,
kita memiliki kesempatan untuk menumbuhkan, membesarkan serta
melipatgandakan benih tersebut hingga maksimal dengan tindakan-tindak
yang benar dan pembayaran harga yang tepat. Selama kita setia terhadap
semua prosesnya, maka hasil pasti akan dianugerahkan-Nya kepada kita.
6. Jagalah sikap hati kita senantiasa. Sebab setiap momen, setiap hari, setiap waktu, setiap keputusan bahkan setiap kedipan mata bisa menjadi sebuah penentuan atas destiny kita hingga pada kekekalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar