Senin, 02 Februari 2015

Bagaimana sikap hati kita ketika kita Gagal?

Aku Gagal Lalu?


Aku Gagal LaluKetika kita mengalami kegagalan lalu apakah yang akan kita lakukan kemudian? Penyebab-penyebab kegagalan di antaranya karena kecerobohan/kelalaian, melakukan kesalahan, tidak ada persiapan, ketidakdisiplinan, ketidaksengajaan, dicurangi, atau gagal karena memang harus gagal.
Banyak orang merasa kecewa dan langsung menyerah ketika mengalami kegagalan. Hal itu disebabkan karena banyak orang tidak memiliki pandangan yang benar mengenai kegagalan. Kita akan meresponi setiap kegagalan yang terjadi dalam hidup kita dengan sikap yang benar jika kita memiliki pandangan yang benar mengenai kegagalan.

  1. Kegagalan menyadarkan kita pentingnya membangun dasar hidup yang kokoh
    Dasar hidup yang kokoh adalah Firman Tuhan. Kegagalan menuntun kita untuk terus berpegangan kepada Firman Tuhan. Banyak orang terus-menerus gagal karena tidak menyadari pentingnya menghidupi Firman Tuhan dalam kehidupannya (Maz 1:1-3). Firman Tuhan berkata orang yang menghidupi Firman Tuhan akan berhasil dalam setiap apaun yang diperbuat. Jadi baca dan hidupi kebenaran Firman Tuhan setiap hari supaya kita memiliki dasar hidup yang kokoh, sehingga tidak mudah digoyahkan.

  2. Kegagalan menguji kita apakah kita masih tetap setia memegang kebenaran atau menyangkalnya
    Apakah kita masih percaya kepada Tuhan bahwa Tuhan akan tetap membela kita saat kita mengalami kegagalan? Apakah kita masih dapat percaya kepada Tuhan saat seolah-olah Allah tidak membela kita ketika kita mengalami kegagalan. Tuhan ingin kita tetap mempercayaiNya sekalipun kita tidak merasakannya, itulah tingkat persahabatan terdalam. Tuhan mencari orang-orang yang setia memegang firmanNya, bukan orang yang merasa dirinya mampu. Jangan sampai ketika kita gagal, kita malah menyangkal kebenaran dan malah melakukan ketidaktaatan, atau bahkan dosa.

    Ketika kita jatuh dalam dosa sekalipun, jangan sampai kita juga menyangkal kebenaran dengan cara menyembunyikan dosa dan tidak mau mengakuinya. Tuhan tahu bahwa kita ini masih daging. Dia mau memproses hidup kita. Bahkan saat kita jatuh dalam dosa sekalipun, Dia masih rindu supaya kita bangkit dari dosa sebab Dia telah lunas menebus dosa kita. Karena itu, ketika kita jatuh segeralah bangkit lagi. Setidaknya ketika kita jatuh, kita dapat merasakan kuasa kebangkitan saat kita mau mengakui dan bertobat.

    Tetaplah setia memegang kebenaran sekalipun kita mengalami kegagalan, sebab Tuhan akan mengangkat hidup kita atau mempromosikan kita kepada tanggung jawab yang lebih besar lagi.
  3. Kegagalan terjadi supaya kita tidak fokus dengan hasil, melainkan proses
    Kegagalan bukanlah suatu akhir atau kehancuran. Banyak orang tidak pernah menerima terobosan baru atau kemenangan karena setelah mereka gagal, mereka langsung menyerah dan tidak mau bangkit lagi. Pandanglah kegagalan sebagai salah satu serangkaian proses yang akan menuntun kita kepada keberhasilan dan kemenangan. Pandanglah kegagalan sebagai hal yang akan memperlengkapi kita dan membawa kita kepada keberhasilan dan kemenangan. Banyak orang lebih memilih untuk menyerah ketika mengalami kegagalan, akibatnya mereka tidak menemukan kemenangan dan janji-janji Tuhan. Kegagalan terkadang memang diijinkan terjadi dalam hidup kita supaya kita beranjak untuk mencari dan mendekati Tuhan.
    Maz 34:19 TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.
    Yer 33:3 Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui.
Kegagalan kita tidak membuat keberhargaan kita berkurang di hadapan Tuhan, atau bahkan menggagalkan rencana Tuhan. Namun, banyak orang menyerah setelah mereka gagal, karena saat mereka gagal yang dipandang adalah manusia, dan yang didengar adalah perkataan dunia. Jangan pernah menyerah sebab Tuhan Yesus juga tidak pernah menyerah untuk hidup kita.
Sumber : HTcom

Tidak ada komentar:

Posting Komentar